Marketing Strategy
Propus & Propus Plus
Pendahuluan
PROPUS adalah biostimulan berbahan aktif Disodium Phosphite (DSP), sementara PROPUS Plus merupakan produk fungisida berbahan aktif Difenokonazol yang dilengkapi dengan formulasi ganda bersama DSP. Kedua produk ini memiliki keunikan tersendiri karena tidak memiliki kompetitor yang dapat bersaing secara "head to head" dari segi kandungan bahan aktifnya.
Meskipun PROPUS Plus termasuk dalam kategori fungisida berbahan aktif Difenokonazol, produk ini tidak dapat disamakan dengan fungisida Difenokonazol lainnya. Hal ini disebabkan oleh keunggulan formulasi gandanya, yang menggabungkan kekuatan fungisida dengan manfaat biostimulan DSP untuk hasil yang lebih efektif dan multifungsi.
Oleh karenanya dalam menyampaikan pesan produk tidak serta merta menyamakan dengan produk sejenis. Misalnya seperti ini:
"PROPUS PLUS itu sama dengan SCORE, karena sama-sama berbahan aktif difenokonazol."
Cara berpromosi seperti itu harus dihindari.
Pendekatan dalam me-marketing-kan Propus & Propus Plus, haruslah BERBEDA.
Bagaimana cara membedakannya? Kita mulai dari konsep berikut:
Hanya 3% dari leads (calon pelanggan) yang siap membeli saat produk baru ditawarkan. Mereka ini termasuk dalam kategori inovator, yaitu orang-orang yang sudah memahami masalahnya dan secara aktif mencari solusinya. Sehingga ketika produk baru ditawarkan mereka sudah siap membeli. Mereka ini bukan hanya membutuhkan, tetapi juga sangat menginginkan produk tersebut.
Sebaliknya, sebagian besar leads, sekitar 60%, tidak langsung membeli karena mereka sebenarnya belum menyadari atau memahami apa masalah yang sedang mereka hadapi.
Sumber: The Larger Market Formula, Sabri Suby.
Penjelasan The Larger Market Formula bisa dilihat DISINI
Oleh karena itu, yang harus dilakukan pertama kali sebelum menawarkan produk adalah observasi lapangan. Bisa saja tidak ada masalah buat mereka, tetap sebenarnya masalah itu ada. Kemudian menyadarkan masalah tersebut dan bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan oleh produk kita.
Pendekatan promosi harus menekankan manfaat produk sebagai solusi atas masalah yang dihadapi oleh konsumen. Tujuannya adalah menjadikan produk kita sebagai PENOLONG dalam kehidupan mereka. Pastikan selalu mengutamakan nilai bahwa produk kita mampu meningkatkan produktivitas dan profitabilitas mereka.
Berikut beberapa contoh yang dapat disampaikan sebagai masalah penting yang biasa dihadapi petani dan dapat kendalikan dengan penggunaan PROPUS dan PROPUS PLUS. Diantaranya adalah:
- Pertumbuhan tanaman yang tidak optimal yang diakibatkan gangguan perakaran.
- Hasil panen yang tidak optimal dan kualitas rendah (seperti banyaknya bulir gabah hampa, bulir gabah hijau saat panen, kematangan gabah tidak serentak)
- Rentannya tanaman terhadap perubahan cuaca ekstrim seperti hujan berkepanjangan atau kekeringan.
- Serangan penyakit jamur yang merusak tanaman hingga akar dan mengurangi produktivitas tanaman seperti pada tanaman bawang.
Lihat kembali tabel pain point penggunaan Propus disini
Lihat kembali tabel pain point penggunaan Propus Plus disini
Setelah melakukan pemetaan terhadap masalah yang dihadapi, solusi ditawarkan kepada calon pengguna. Biasanya, dari sini akan muncul sekelompok kecil orang (sekitar 2,5-3%) yang tertarik untuk mencoba produk tersebut.
Jika proses ini berlanjut, akan diikuti oleh kelompok early adopters (peniru awal), yaitu orang-orang yang mulai mencoba produk kita. Mereka cenderung selalu mencari keunggulan dibandingkan dengan teman-temannya dengan cara menggunakan produk terbaru.
Selanjutnya, jika early adopters sudah menggunakan produk kita, kelompok pengguna mayoritas (early majority dan late majority) akan mulai bergabung. Kelompok ini biasanya baru tertarik setelah melihat banyak orang di sekitarnya menggunakan dan membicarakan produk tersebut. Mereka tidak semata-mata membutuhkan produk baru, tetapi lebih karena tidak ingin ketinggalan tren.
Konsep ini diadopsi dari kurva difusi dari Geoff Moore dalam Crossing the Chasm.
Strategi Pemasaran Propus & Propus Plus
Berdasarkan hal diatas, berikut adalah panduan dalam marketing Propus dan Propus Plus.:
Merujuk pada '9 core elements of marketing' dari Markplus Corp, marketing strategy terdiri dari Segmentasi, Taktik, dan Positioning. Sedangkan Taktik marketing terdiri dari Diferensiasi, Marketing Mix, dan Selling.
4 elemen yang akan dibahas adalah yaitu: Segmentasi, Targeting, Postioning, dan Diferensiasi.
Sedangkan elemen Marketing Mix yaitu 4P (product, place, promotion, & price) hanya akan disampaikan mengenai aspek cara Promosi, secara spesifik mengenai cara mengadakan pertemuan kelompok (farmer meeting).
SEGMENTASI
Segmentasi merujuk kepada cara membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, untuk menentukan SIAPA YANG DAPAT membeli produk kita. Dengan cara mengidentifikasi siapa mereka (demografi), mereka berada dimana, suka nongkrong dimana (geografis), bagaimana perilakunya (behavioral), dan bagaimana life style-nya (phsikologis).
Segmentasi bisa juga berdasarkan crop target untuk menentukan MANA YANG DAPAT menggunakan produk kita. Segmentasi bisa berdasarkan crops, growth stage, plantation atau free market segment, yang cocok dengan produk kita.
Segmentasi Berdasarkan Crops Target:
- PROPUS: Padi, Sayuran daun, Cabai, Bawang, Tomat
- PROPUS PLUS: Padi, Tomat, Cabai, Buah-buahan (mangga, jeruk, apel, anggur)
Segmentasi Berdasarkan Fase Pertumbuhan:
- PROPUS: fase vegetatif
- PROPUS PLUS: fase vegeratif
Segmentasi Berdasarkan Market Segment:
- PROPUS: Fee market & Plantation
- PROPUS PLUS: Fee market & Plantation
Berikut adalah segmentasi Propus dan Propus Plus untuk tanaman Padi berdasarkan fase pertumbuhan vegetatif dan generatif.
Berdasarkan hasil pengujian dan testimoni dari pengguna Propupus Plus, disampaikan bahwa kualitas beras dari padi yang diaplikasikan dengan Propus Plus (+ Propus) menghasilkan beras yang memiliki kualitas bagus.
Hasil trial lainnya pada tanaman buah-buahan seperti mangga, menghasilkan daun yang dan bersih, terlihat mengkilat serta kulit buah mangga yang mengkilat dan bersih.
Cek videonya DISINI.
INSIGHT: PROPUS PLUS disegmentasikan kepada "market" yang menginginkan hasil akhir panennya dengan kualitas yang tinggi, baik pada padi, buah-buahan, atau sayuran.
TARGETING
Penentuan segmentasi erat berkaitan dengan penentuan target market (targeting) dari produk Propus dan Propus Plus.
Targeting adalah cara menentukan SIAPA YANG SEHARUSNYA membeli produk kita. Serta menentukan kepada siapa kita tidak perlu menjual.
Kesalahan utama pemasar sering kali menganggap semua petani adalah target dari produk kita. Hindari terlalu luas dalam menentukan target market. Langkah awal bisa dengan mencari siapa inovator dan early adopter terlebih dahulu.
Berdasarkan hal diatas, siapa yang seharusnya membeli (user persona) produk Propus dan Prospus Plus adalah:
Target market pengguna PROPUS PLUS untuk tanaman PADI adalah :
Para Petani, bandar, pengepul, pengusaha yang menginginkan kualitas berasnya bagus, tingkat kecerahan beras tinggi, dan persentase patah yang rendah
Target pengguna PROPUS PLUS untuk tanaman lainnya kurang lebih sama, yaitu mereka yang menginginkan kualitas hasil panennya yang tinggi.
POSITIONING
Positioning merupakan cara memposisikan produk sesuai dengan target market. Positioning juga merupakan janji produk terhadap hasil.
Positioning Propus:
- Pemacu Pertumbuhan & Menambah Nutrisi Posfat
Positioning Propus Plus:
- Menjadikan Hasil Panen Bening & Lebih Berbobot
DIFERENSISASI
Diferensiasi merupakan merupakan tindakan merancang tawaran FAKTOR PEMBEDA yang bermakna yang ditawarkan produk. Tawaran pembedaan harus berbeda dalam hal content, context, dan value.
Diferensiasi Propus:
Kandungan Propus adalah DSP 500 g/l, produk ini satu-satunya produk biostimulan yang tersedia di pasar dengan kandungan DSP. Sehingga diferensiasi Propus dari sisi kandungan dan keunggulan fungsi posfit sangat bisa dibedakan dari produk biostimulan lainnya.
- Content: DSP (disodium phosphite)
- Context: Pengambilan Fosfat yang lebih efektif dibanding pupuk konvensional, Meningkatkan perakaran dan pembungaan, translokasi 2 arah bisa melalui xylem dan phloem (bisa diaplikasikan melalui daun juga akar).
- Value:
- Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman
- Meningkatkan Kualitas Hasil Panen
- Keuntungan Finansial dengan hasil panen yang lebih banyak dan berkualitas
Diferensiasi Propus Plus:
Propopus Plus memiliki diferensiasi sangat jelas dibanding dengan fungisida difenokonazol lainnya. Karena Propus Plus dilengkapi DSP sebagai biostimulan. Difenokonazol (DFZ) bekerja secara hibrid dengan DSP. Propopus Plus bisa bekerja sebagai fungisida sekaligus juga biostimulan atau biostimulan yang juga bekerja sebagai fungisida.
Karena kandungan DSP dan DFZ inilah yang membedakan secara nyata dibandingkan produk difenokonazol lainnya yang tersedia di pasar.
- Content: Difenokonazol 250 g/l + DSP 250 g/l
- Context: Bekerja secara hibrid, Propus plus dapat bekerja sebagai fungisida sekaligus biostimulan bagi tanaman.
- Value:
- Pengendalian Penyakit yang Efektif
- Dua Manfaat dalam Satu Produk
- Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Panen
- Efisiensi Waktu dan Biaya
- Keuntungan Ekonomi yang Lebih Besar hasil panen yang lebih banyak dan berkualitas
PROMOTION
Pendahuluan
Ada banyak model promosi untuk produk agrokimia termasuk untuk Propus & Propus Plus.
Dalam kegiatan promosi kepada petani, hal yang mendasar bagi petani biasanya mereka memiliki prinsip seeing is believing, akan percaya setelah melihat hasilnya. "Saya akan percaya setelah melihat hasilnya sebelum menggunakan produknya" .
Oleh karena itu demo produk menjadi penting untuk meyakinkan hasil akhir dari penggunaan baik Propus maupun Propus Plus.
Konsep "Lihat, Pelajari, Terapkan"
- Lihat (Demo Langsung): Mengadakan demo lapangan di lokasi petani untuk menunjukkan efektivitas Propus dan Propus Plus secara nyata.
- Pelajari (Edukasi Teknis): Berikan informasi mendalam tentang cara kerja produk, manfaat, dan penggunaannya
- Terapkan (Dukungan Pasca-Edukasi): Pastikan petani mendapat pendampingan dalam mengaplikasikan setelah mereka membeli produknya.
Peran kita sebagai promoter adalah :
Sebagai PEMANDU mereka (petani) agar berhasil mendapatkan panen yang meningkat dan/atau terhindar dari kerugian. Dengan menjadikan produk kita sebagai alat bantu PENOLONG dalam praktek bertani mereka.
Temu Tani
Cara mengkomunikasikan hasil demo melalui temu tani (farmer meeting) sangatlah penting dan memerlukan teknik agar efektif dan berdampak. Farmer meeting adalah komunikasi one-to-many, yang berbeda dengan cara berkomunikasi personal secara one-on-one dengan petani.
Oleh karena itu diperlukan teknik dan strategi agar pesan produk Propus dan Propus Plus sampai kepada petani pada saat temu tani.
Panduan Temu Tani Propus dan Propus Plus agar lebih efektif.
Referensi :
- Sell Like Crazy. Sabri Suby. 2019
- Rethinking Marketing. Kotler, Kertajaya, Hooi, dan Liu. 2003
- Building a Story Brand. Donald Miller. 2022
- Purple Cow. Seth Godin. 2002
- Change!. Rhenald Kasali. 2006
"Seni mengetahui adalah mengetahui apa yang harus diabaikan"
~ Anonim